Rabu, 17 April 2013

Just about you, Mom


Eh ada Sms masuk. Akupun menjauh dari teman-temanku yang sedang asyik foto-foto di pinggir pantai Ancol. Kubuka kotak masuk, ternyata sms dari ibu! :)
Isi sms-nya sih simpel saja. Cuma nanya apakah aku sudah makan disana plus ngomel aku bangun kesiangan karena tak memasang alarm (sudah tahu mau pergi, tapi nggak pasang alarm).

Lalu kubalas sms beliau seraya menjelaskan kalau aku sudah makan pukul sebelas tadi. Yah untuk membuat beliau tenang dan tidak menodongku dengan omelan yang lain.

Dalam perjalanan pulang, aku jadi merenung. Aku inikan anak sulung dengan tiga orang adik. Usiaku juga sudah kepala dua. Sejak kecil aku sudah dididik untuk berdisiplin dan bertanggung jawab. Sekolah juga mendukung membentukku untuk menonjol dalam sifat tadi melalui lingkungan dan peraturannya. Jadi lucu bukan bila ibuku mengirimi sms seperti itu?!

Aku sudah dewasa, dilihat dari umur juga semua orang tahu, dan mampu mengurus diri sendiri. Beliau juga percaya dan tahu kok kalau aku tuh memang mampu. Tapi, masih aja si Ibu ini suka khawatir. Perasaan dan perhatian Ibu memang tiada duanya. Top markotop deh :)

Bagaimana tidak, kadang beliau suka sibuk menyiapkan kebutuhanku saat aku akan pergi kemanapun, psst… sekalipun aku sudah mempersiapkannya semua kebutuhanku dan aku juga sering pergi ke tempat tersebut. Pasti deh, ada aja yang kurang dimata beliau. Harus ditambah bawa yang inilah, yang itulah. Sering nyengir juga sih akhirnya melihat ketelitian beliau bahkan ribut ringan :D

Saat aku harus kembali ke sekolah asramaku, beliau sibuk mengepak pakaian dan kebutuhanku yang lain. beliau juga memasak banyak makanan. Itu sih wajar. Karena usiaku juga belum tujuh belas tahun. Lalu juga saat aku ikut seminar selama tiga hari, beliau ribut dan menjadi sangat cerewet. Aku akhirnya melakukan apa yang diucapannya, hanya didepannya dan sekedar membuatnya senang. Kadang lucu juga beliau menjadi sangat sensitif bila tahu anak-anaknya akan berpergian. Terlebih jika beliau bersikap begitu kepadaku.

Aku jadi tambah saaayaang banget sama ibu. Maaf ya, Bu, aku belum menjadi anak yang selalu sedia memijat Ibu, membantu Ibu masak dan mengerjakan pekerjaan rumah serta belum bisa memenuhi semua harapan dan keinginan Ibu.

1 komentar:

Dwina R. Anggin mengatakan...

Beruntungnya..:)
Terkadang seorang ibu bisa over protected, bukan apa-apa..tpi karena beliau tetap ingin jadi seorang ibu untuk anak-anaknya, terlepas apakah anaknya merasa sudah mandiri ataukah belum...