Tere
Liye, seorang penulis Indonesia yang tak diragukan kemampuan
menulisnya. Beliau selalu mampu menguak sisi lain kehidupan dan
memolesnya menjadi suatu yang sangat menarik. Ada salah satu bukunya
yang membuatku sangat penasaran. Penasaran karena dialog ini :
“Opa
mengenali rasi bintang, Tommy. Nelayan yang mengajari Opa selama
berminggu-minggu diatas perahu kayu bocor. Kemudi otomatis kapal
tidak menuju Hongkong bukan?”
Aku
menelan ludah.
Opa
menghela napas perlahan dalam-dalam . “Ah, bahkan hingga sekarang ,
Opa selalu merinding membayangkan cerita itu. Lihat, bulu lengan Opa
berdiri. Ketakutan terbesar bagi seorang pelaut paling tangguh
sekalipun. Pasifik tidak menuju Hongkong, bukan?”
***
“Orang
tua ini akan memilih loncat, Tommy”. Opa tersenyum lelah, tertawa
ganjil. “kau pastilah tahu, Opa lebih baik memilih mati dibunuh
penjajah, dimakan hewan buas lautan, atau karam sekalipun, dibanding
‘sesuatu’
itu. Kau tahu, bukan?” Opa mengedipkan matanya.
***
Ram, aku
menertawakan dia sekarang. Persis saat ini, Pasifik telah tiba di
bagian laut yang hilang dari peta navigasi. Kemudi kapal itu tidak
pernah menuju Hongkong. Aku telah mengubahnya, lantas menipu
display-nya seolah-olah tetap menuju kearah Hongkong. Persis saat ini
juga, Pasifik kehabisan solar, terapung-apung tanpa tenaga, teerjebak
di bagian laut yag bahkan sejak Opa muda dulu legendanya sudah
mengrikan.
Aku
tertawa, membayangkan wajah panik Ram saat bangun tidur, melihat ke
luar jendela, bukannya gedung-gedung tinggi dan burung camar yang
menyambutnya, melainkan hamparan lautan kosong sejauh mata memandang.
Dengan logistik di lambung Pasifik, dia boleh jadi bisa bertahan dua
hari di sana. Tetapi semua pelaut tahu, bukan soal logistik.
Bertahun-tahun, puluhan kapal, bahkan belasan pesawat terbang telah
hilang di bagian itu tanpa pernah terjelaskan.
Saat
membaca ini, otomatis pikiranku menuju Segitiga Bermuda yang terkenal
itu. Tapi, segitiga itu kan tidak terletak di Asia. Segera kubuka
atlasKucari laut apa yang terletak disekitar Hongkong. Memang ada
Samudra Pasifik, tapi itu tak mungkin. Kuperhatikan lagi Negara di
sekitar Hongkong yang dikelilingi laut. Dan tiba-tiba saja aku
tertarik pada Jepang. Apa iya ada segitiga juga di Jepang?
Secepat
kilat kutanya Mbah Google. Dan ternyata ada. Segitiga itu sering
disebut Laut Iblis atau Segitiga naga (“Ma-no
Uni”).
Segitiga ini terletak di Jepang bagian barat hingga pulau Yap di
selatan dan Taiwan ke barat. Sampai saat ini laut itu tidak dapat
terlacak dalam alat navigasi. Legenda Jepang kuno menyebutkan bahwa
kawasan ini memang dihuni oleh sejumlah naga, sehingga dinamai
segitiga naga.
Ehm,
jadi ingat film Avatar- The legendof Aang. Saat itu Aang dan
kawan-kawannya serta rombongan keluarga si ibu hamil ingin pergi ke
Basinsei . karena mereka tak bisa mendapatkan tiket kapal, akhirnya
mereka berjalan kaki dan menuju Jalur naga. Disana memang mereka
bertemu naga. Mungkin saja Jalur Naga difilm ini terilhami oleh
Segitiga naga.
Mau
tahu lebih lengkap tentang Segitiga Naga? Intip disini.
http://okepos.blogspot.com/2013/01/perairan-maut-segitiga-naga-di-samudera.html
Ehm,
dan ternyata Indonesia juga punya 'Segitiga'
juga loh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar