Jumat, 18 Mei 2012

[Mozaik Blog Competition] Soulmateku


http://mozaikpublishouse.multiply.com/journal/item/17?mark_read=mozaikpublishouse:journal:17&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Buku itu hanyalah lembaran kertas yang dipenuhi tulisan dan dijilid. Tapi kenapa ya sangat menarik? Banyak orang rela menghabiskan uangnya demi buku dan banyak pula yang menganggap buku adalah harta karun yang luar biasa. 

Bagiku buku itu adalah soulmate. Dia adalah teman yang menemaniku kemanapun aku pergi. Ehehe. Sebenarnya aku sih yang sengaja membawanya kemanapun aku pergi. J Rasanya ada sesuatu yang kurang bila di tasku tak ada buku. Walau dalam perjalanan aku tak membacanya, setidaknya aku merasa aman dan tenang bila ada sebuah buku di dalam tasku. Tapi kenapa harus buku ya? Karena buku itu soulmate-ku (bukannya sudah disebut sebelumnya?) 

Karena buku membuatku tak perlu keliling dunia, cukup dengan membacanya aku mengenal dunia. Setiap buku memang menawarkan dunia yang berbeda, dan aku selalu terpesona tiap menjelajahi dunia tersebut. Aku tahu tentang sihir dari Harry Potter, tahu indah dan kejamnya  cinta dari Romeo dan Juliet, tahu isinya Amerika Serikat dari The Lost Symbol dan Deception Point, tahu ketekunan dari Negeri Lima Menara, tahu kegigihan dari Laskar Pelangi, tahu sejarah bangsa Indonesia yaa dari buku pelajaran Sejarah, tahu kata-kata asing dari kamus dan tahu pedoman hidup dari Kitab Suci.

Bahkan novel yang selama ini dianggap remehpun sangat berarti buatku. Mereka seperti dosen. Karena mereka mengajariku tentang sastra. Yah secara, buku (maksudnya novel) memang karya sastra. Melalui kata-kata yang tertulis di novel tersebut, kita dapat mengetahui gaya bahasa si penulis. Bukan hanya itu, unsur-unsur intrinsik dalm novelpun dapat mengajariku. Dari tema, aku menyadari hidup itu mmiliki kerumitan yang bervariasi namun menghadapi dan menjalaninya adalah suatu nikmat yang amboy rasanya. Dari penokohan, aku mengenal watak dan karakter manusia dan artinya aku tak perlu kuliah di jurusan psikologi. Dari latar belakang, aku bisa mengetahui sejarah, budaya (yang mencakup gaya hidup, agama dan makanan khas), teknologi, bahkan mengenal ciptaan-NYA seperti alam, binatang dan tumbuhan lebih dekat. Dan satu lagi, plot. Plot mengajariku bahwa hidup itu penuh kejutan dan tak berakhir seperti keinginan kita. 

 
Buku tetap saja mengasyikkan sekalipun itu buku-buku berat (bukan saja karena tebal halamannya). Seperti buku biografi yang penuh motivasi, atau kumpulan karya Chairil Anwar, Jalaluddin Rumi atau Kahlil Gibran yang syairnya menyadarkan akan nikmat hidup sepenuhnya. 

Buku memang seperti makanan yang dikonsumsi setiap hari yang tanpanya manusia akan mati. Anehnya, semakin sering kita membaca, semakin bodohlah diri kita. Karena hal-hal yang kita tak ketahui lebih banyak daripada yang kita ketahui. Wajar saja bila ada kata mutiara buku adalah jendela dunia. Bahkan Ron juga membuat istilah “Kalau kau ragu, pergilah ke perpustakaan. Begitulah yang dlakukan Hermione “.

 Buku memang memiliki daya tarik magis yang luar biasa. Aku tak peduli bila teman-temanku menganggapku aneh ketika kami mengunjungi Mall dan toko bukulah yang langsung kutuju bahkan aku tak beranjak dari sana sampai kunjungan kami ke Mall itu selesai, atau ketika aku jadi tuli mendadak karena tengah melahap buku. Itu semua tak masalah bagiku. Yang menjadi masalah adalah  ketika mereka menjulukiku dengan KUTU BUKU. Karena aku bukan KUTU BUKU, melainkan PREDATOR BUKU. J

Tidak ada komentar: